Rasa Kasihan
Sejak kecil aku seperti diajarkan secara
tidak langsung untuk mengasihani orang lain. Rasa kasihan, oleh ibuku seperti
menjadi dasar bagi kita untuk berlaku kepada orang lain dan kepada dunia. Dari
beberapa hal sederhana hingga yang lebih besar rasa kasihan itu muncul kepada
siapa saja, dan seperti menyingkirkan adanya realita buruk dalam kehidupan.
Cerita pertama yaitu saat aku masih
kecil, aku dan saudaraku yang saat itu bersekolah di kota biasanya diantar
jemput oleh orang tua. Namun seringkali karena satu kesibukan tertentu bapakku
tidak bisa menjemput sehingga terpaksa kami harus mencari tumpangan sendiri
untuk pulang, dan ojek adalah salah satu pilihannya. Seringkali aku menghindari
naik ojek pulang karena tidak mau mengeluarkan uang lebih, atau biayanya mahal,
intinya uang. Bahkan pernah aku sampai berjalan kaki pulang atau menumpang
teman hanya supaya tidak keluar uang lebih. Namun ibuku berkata lain, dia malah
menganjurkan aku untuk mengojek, kasian katanya. "Tidak apa ngojek aja,
walaupun biayanya lebih besar dikit. Kasian mereka yang bekerja seharian, penuh
keringat, lelah, berbagilah sedikit rejeki pada mereka". Dari sana aku
mulai berpikir ternyata rasa kasian bisa kujadikan dasar untuk memutuskan
sesuatu, lebih baik ketimbang berhemat.
Cerita kedua yaitu saat kami sekeluarga
sedang mencari makan di pasar. Di sana terdapat berbagai jenis stand dengan
beragam jenis makanan dan kami menyusuri para pedagang tersebut. Ada yang ramai
dan sepi dan kami biasanya cenderung memilih yang sepi, saat itu ibuku berkata,
"Beli makan disana saja ya, kasihan dagangannya paling sepi diantara yang
lain. Kita bagi rejeki saja kesana mungkin mereka belum mendapat pembeli dari
pagi". Jadilah kita makan disana dan para pelayannya menyambut kami dengan
senang hati. Rasa kasihan lagi membimbing kami melakukan sesuatu. Mengalahkan
keinginan kami untuk mencari makanan yang mungkin saja lebih enak.
Rasa kasihan kita juga kepada orang yang
kurang beruntung membuat kita ingin membantu mereka. Seperti orang yang kurang
mampu, orang yang sedang kecelakaan di jalan raya, anak yang tidak mempunyai
orang tua. Bahkan karena kasihan pada pemimpin sekalipun yang terlihat mlelah
mengurus negara membuat kita ingin turut serta membangun negeri ini. Rasa
kasihan bisa memunculkan beribu kebaikan dari dalam diri.
Walaupun tentu saja rasa kasihan apabila
ditunjukkan secara berlebihan atau diberikan dalam kondisi yang tidak tepat
dapat menimbulkan berbagai macam dampak negatif, namun tidak menghilangkan
kebaikan yang ada dari rasa kasihan tersebut. Dan tentu saja dunia akan terasa
lebih indah apabila semua orang memiliki dan menerapkan rasa kasihan yang sama
kepada setiap orang.
1 comments
numpang promo ya gan
BalasHapuskami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*