Pria Bali
Saat itu aku
sedang mendengar keluhan seorang bapak yang mungkin usianya menginjak enam
puluhan tahun itu. Dari catatan kesehatannya dia sudah berkali-kali ke tempat
ini dengan keluhan yang beragam, mulai dari sakit kepala, mual muntah, nyeri sendi,
batuk pilek atau sekadar meriang. Selalu saja sempat bapak itu datang ke sini
dan biasanya dia akan duduk lama mengobrol dengan pasien lainnya di ruang
tunggu. Kali ini wajah bapak terlihat lebih sedih dari biasanya, mungkin ada
beban berat yang tidak bisa ditanggungnya lagi. Karena bapak tersebut merupakan
pasien terakhir untuk siang ini maka iseng aku bertanya tentang kehidupan bapak
tersebut dan seperti air yang mengalir deras dia menceritakan semua beban
hidupnya. Beban sebagai pria Bali di tengah kehidupan dewasa ini.
Bapak memulai
ceritanya dengan mengeluh tentang kondisi hidupnya yang ternyata setelah
menginjak usia setua ini bukannya pekerjaannya semakin mudah karena ada
anak-anak, justru sebaliknya, beban kehidupan masih dia yang menanggung. Bapak
selalu membandingkan kondisinya sekarang dengan sewaktu usia dia muda. Bapak
lahir di tengah keluarga petani dan masyarakat yang menjalani seluruh kegiatan
adatnya dengan tekun. Sejak muda bapak sudah diajak oleh orang tuanya ke sawah
untuk menggarap padi atau tanaman lainnya, karena itulah mata pencahariaan mayoritas
penduduk pada masa itu. Setiap keluarga memiliki lahan tani yang cukup luas,
mereka biasa saling membantu setiap musim tanam dan panen. Dan saling berbagi
tiap ada keluarga yang gagal panen. Begitu juga saat ada kegiatan adat di
banjar, bapak diajak oleh orang tuanya untuk “ngayah” di pura atau saat ada
pernikahan, kematian, metatah, otonan, dan upacara lainnya. Semua aktivitas ini
bapak lakukan walaupun terasa melelahkan karena kelak saat dia sudah menikah nanti
bapaklah yang akan menggantikan posisi orang tuanya.
Di masyarakat
dahulu, kegiatan masyarakat sebagai petani bisa berjalan mengimbangi kegiatan
adat agama yang turut berjalan tiada henti. Warga dengan iklas melakukan
semuanya, karena persembahan harus dilakukan tanpa pamrih. Mereka hidup dengan
sederhana, asal bisa makan itu sudah cukup. Yang penting semua upacara bisa
dijalankan. Setelah bapak menikah, selain mengurus keluarganya sendiri, secara
otomatis seluruh tanggungjawab adat di masyarakat di tujukan kepadanya juga.
Beban orang tua bapak sudah bisa lebih ringan karena ada yang menggantikan
setelah puluhan tahun fisiknya terkuras. Dan puluhan tahun pula bapak bekerja
keras membanting tulang, menjadi pria Bali yang harus menghidupi keluarga di
tengah masyarakat dengan upacara adat yang begitu banyak.
Bapak mencoba
meniru bagaimana cara orang tuanya membesarkan bapak dahulu dan berharap suatu
saat anaknya sudah dewasa nanti bapak bisa bersantai. Namun semua tidak seperti
yang diharapkan bapak. Bapak memiliki dua anak laki-laki yang menurut orang
Bali memiliki anak laki adalah berkah bagi keluarga karena kelak mereka yang
akan “mengurus” Pura di rumah. Tapi tidak seperti anak-anak jaman dahulu yang
bisa diajak bertani, kedua anaknya tidak mau ikut di ajak ke sawah karena
mereka malu saat diolok-olok oleh teman sekolah karena dikatakan anak petani. Memang
benar, pada masa sekarang bertani sudah susah, bukan hanya karena pendapatan
sedikit tapi juga sudah tidak ada yang mau “capek” bertani. Sebagian masyarakat
bahkan menjual lahan pertanian mereka pada orang-orang kaya dari kota untuk
dijadikan hotel dan villa. Hanya lahan tani bapak yang masih bertahan hingga
sekarang. Banyak warga yang sudah beralih ke pariwisata seperti menjadi “gaid”,
bekerja di hotel, di kapal pesiar, di bar, di travel atau tempat lainnya yang
belakangan ini sedang begitu populernya karena banyak mendapat penghasilan.
Begitu juga dengan
kedua anak laki-laki bapak. Yang satu bekerja di Kuta lalu setelah menikah ia
bekerja di kapal pesiar, beda lagi dengan adiknya yang sejak lulus SMA sudah
bekerja di salah satu restoran di Laut Karibia, entah dimana tempat itu berada
bapak tidak tahu, yang bapak tahu setiap bulan jutaan uang akan masuk ke
rekening bapaknya dan itu sudah bisa digunakan untuk membenarkan rumah,
sanggah, memberi tetangga, bahkan membeli keperluan agar terlihat modern
seperti sekarang ini.
Kedua anaknya
pergi merantau, kembali menyisakan bapak berdua dengan istrinya. Juga harus
mengurus istri anak pertamanya dan anaknya yang masih bayi. Bapak harus
membantu mantunya yang masih belum berpengalaman, juga mengempu cucunya.
Setelah itu, bapak mesti tetap menggarap lahan pertaniannya yang hampir tiap
hari didatangi makelar yang mengincar tanahnya. Juga mengurus semua tetek
bengek adat yang tidak bisa ditinggalkan. Di umur bapak yang sudah tidak muda
lagi, dengan tenaga yang tidak prima lagi, bapak mesti menanggung beban yang
lebih berat ketimbang sebelumnya.
Puncak kesedihan
bapak yaitu saat istrinya meninggal karena sakit dan telah “diaben” satu minggu
yang lalu, tanpa kehadiran kedua anaknya karena mereka berada di luar negeri
bekerja. Rasa sedih dan sepi sangat dirasakan oleh bapak. Memang uang bapak
dapatkan berlimpah dari kedua anaknya tapi bukanlah itu yang dia inginkan. Toh
dahulu saat mereka tak punya apa mereka bisa hidup sederhana dan bahagia. Yang
bapak inginkan hanya bisa berkumpul bersama kedua anaknya, menjalankan semua
aktivitas adat bersama, seperti yang dia dan orang tuanya lakukan dahulu.
Tak terasa sudah
sejam berlaku, bapak bercerita sambil meneteskan air matanya. Langit sudah
semakin merangkak dan sepertinya aku terlalu larut dalam cerita bapak. Aku
menyudahi obrolan itu, memberikan resep kepada bapak dan mendoakan semoga
diberikan jalan terbaik untuk kehidupan bapak. Aku melihat jam sekali lagi dan
terlintas gambaran kedua orang tuaku yang juga sudah mulai menua yang ku
tinggal berdua di rumah.
3 comments
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusnumpang promo ya gan
BalasHapuskami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
BalasHapusSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.club
arena-domino.vip
100% Memuaskan ^-^