Buku ini merupakan salah satu
buku yang berisi pengalaman Robih Sharma selama menjadi konsultan kepemimpinan
di berbagai perusahaan dan mengelola oganisasi berskala internasional. Di sini
dijelaskan bahwa, untuk mengahadapi dunia yang terus berubah dan tidak terduga
ini rahasianya yaitu melalui kepemimpinan. Kepemimpinan bukanlah sesuatu yang
hanya dimiliki oleh pemimpin perusahaan, kepala negara, atau orang penting
lainnya. Semua orang dengan berbagai profesi, dari manapun berhak dan harus
mempelajari kepemimpinan yang benar untuk menjadi pemenang dalam pekerjaan dan
kehidupan. Sehingga kita mampu menunjukkan potensi terbaik kita dan merasa
bahagia.
Dalam buku ini diceritakan
tentang seorang penjaga toko buku bernama Blake Davis yang merasa hidupnya
kering dan datar. Baginya pekerjaan hanyalah jalan untuk membayar tagihan
daripada sarana untuk menunjukkan kemampuan terbaik. Hingga suatu hari
muncullah keajaiban pada rutinitas hariannya yang luar biasa membosankan. Ia mendapat
teman baru berusia 77 tahun yang telah berkali-kali menyandang gelar Employee
of The Year. Selama 50 tahun masa kerjanya pria tua itu menolak berbagai
promosi jabatan yang ditawarkannya dan tetap ingin menjadi penjaga toko buku
dengan pendapatan yang sangat menggiurkan.
Dalam pertemuan Blake Davis
dengan rekan kerja sekaligus gurunya itu, ia diajarkan tentang rahasia
kepemimpinan yang mampu merubah kehidupan seseorang. Bahwa kita semua sebenarnya
memiliki jiwa pemimpin dalam diri yang ingin diungkapkan. Dengan membangkitkan
jiwa pemimpin ini kita mampu bersinar baik apapun jabatan kita dalam suatu
pekerjaan. Intinya yaitu cintai pekerjaan yang kita miliki dan mulai dari
mengembangkan potensi dan kepemimpinan yang kita miliki.
Sebelum mempelajari empat
filosofi memimpin tanpa jabatan ia diajak untuk merenungi apa yang terjadi saat
kita mati. Bagaimana kita akan dikenang apakah sebagai seorang pecundang atau
pemenang. Tentunya kita ingin dikenal hebat saat meninggal nanti dan itu
memberi kita motivasi untuk melakukan yang terbaik di kehidupan. Menjalankan sikap
kepemimpinan dibutuhkan disiplin dan kerja keras untuk mewujudkannya. Karena sukses
diciptakan melalui rutinitas kecil harian yang seiring waktu menelurkan
pencapaian jauh melebihi yang kita rencanakan.
Disini Blake diajak menemui empat
guru lainnya yang mengajarkan tentang filosofi pemimpin tanpa jabatan. Guru pertama
yaitu seorang asisten rumah tangga di hotel ternama. Dia mengatakan bahwa kita
tak butuh jabatan untuk menjadi pemimpin. Setiap orang bisa menjadi pemimpin
sebagai apapun dia. Dan untuk mewujudkannya kita harus memiliki IMAGE – yaitu innovation, Mastery, Authenticity, Guts dan Ethics. Kepemimpinan dimulai dari diri
sendiri, bagaimana kita menunjukan semangat positif dari dalam diri. Terus bekerja
keras mengembangkan diri agar menjadi yang terhebat di bidang kita dimana pun
berada. Tunjukkan aura positif ke sekitar, berbuat baik dan jangan pernah
merasa bahwa yang kita lakukan tidak berguna.
Pelajaran yang kedua membawanya
pada seorang mantan pemain ski profesional yang telah mengunjungi berbagai
belahan dunia. Melalui berbagai pengalamannya jatuh bangun di bidang yang ia
geluti, ia mengatakan bahwa masa-masa bergejolak membentuk pemimpin hebat. Kta pasti
pernah mengalami masa-masa sulit dalam kehidupan namun saat kita putuskan untuk
tidak pernah menyerah maka kita akan terus tumbuh menjadi orang hebat nantinya.
Sebuah mimpi yang mati akan melahirkan mimpi baru lagi. Kuncinya yaitu dengan
SPARK – yaitu Speak with condor,
Prioritize, Adversity breeds opportunity, Respond versus react, dan Kudos to everyone.
Selanjutnya ia bertemu dengan
mantan CEO yang bekerja sebagai pengurus taman di sebuah perpustakaan. Dia mengatakan
bahwa semakin dalam hubunganmu semakin kuat kepemimpinanmu. Kepemimpinan yaitu
bagaimana cara kita dalam memperlakukan dan berhubungan dengan orang lain. Saat
kita mampu mengembangkan potensi yang orang lain miliki itu artinya kita juga
mengembangkan diri sendiri. Kita juga harus bisa memperlakukan orang lain, baik
dengan jabatan apapun dengan sebaik mungkin karena setiap orang berarti dalam
sebuah tim. Caranya yaitu melalui HUMAN – Helpfulness,
Understanding, Mingle, Amuse, dan
Nurture. Dengan menunjukkan sikap positif, membantu orang lain, lebih
banyak mendengarkan dan menghargai orang lain kita akan lebih mudah masuk dalam
hati dan kehidupan orang lain sehingga juga meningkatkan produktivitas kita
dalam hidup.
Guru yang terakhir yaitu seorang
tukang pijat profesional yang telah melayani berbagai orang baik yang terkenal
maupun biasa saja. Ia sangat mencintai pekerjaan yang ia lakukan dan bisa
membuat orang lain tetap bugar membuatnya merasa bahagia. Karena kesehatan
adalah satu-satunya hal yang sering kita abaikan namun saat tak memilikinya
apapun akan kita beri untuk mendapatkannya. Dia mengatakan bahwa untuk menjadi
pemimpin besar jadilah orang besar dulu. Kita harus mampu memimpin diri sendiri
sebelum memimpin orang lain. Bekerja keras terus melatih diri dengan prinsip
SHINE – See clearly, Health is Wealth,
Inspiration matters, Neglect not your family, dan Elevate your lifestyle. Disini disampaikan tentang betapa
pentingnya bangun pukul 5 pagi untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia. Saat bangun
kita bisa melakukan beberapa hal seperti belajar, melakukan peneguhan,
visualisasi, menulis, menetapkan tujuan, berolahraga dan memperoleh nutrisi
yang baik.
Begitulah seluruh cerita yang
didapatkan oleh Blake yang kelak akan merubah karier dan kehidupannya secara
keseluruhan. Intinya yaitu apapun pekerjaan dan posisi kita, lakukanlah yang
terbaik dan bersinarlah di bidang itu. Begitu pula dengan berbagai hal lain
dalam kehidupan, milikilah hubungan yang baik dengan orang lain dan keluarga, berjuang
untuk terus mengembangkan potensi diri, terus bermotivasi, dan yang terpenting
jangan pernah menganggap yang kita lakukan sia-sia. Dan akhirnya kita siap
untuk membangkitkan jiwa kepemimpinan dalam diri kita.