Resensi Buku - Personal Branding Code

by - Februari 19, 2019


Apa yang membuat sebuah produk lebih dikenal dibanding produk lainnya? Apa yang membuat seseorang lebih dikagumi dan dipandang dibanding orang lainnya? Seperti halnya produk, manusia juga membutuhkan suatu branding yang membuat dia berbeda dibandingkan manusia lainnya dan itulah yang dibahas dalam buku ini. Siapapun kita: pejabat, politikus bahkan ibu rumah tangga, pasti melakukan personal branding. Posting kegiatan harian kita di instagram atau sekadar tersenyum pada orang yang baru kita kenal sesungguhnya juga merupakan bagian dari personal branding. Namun, personal branding bukan sekadar pura-pura menjadi baik, tetapi upaya membangun reputasi positif dengan menggali potensi diri dan kreativitas. Dengan begitu, personal branding membantu kita menjadi lebih dipercaya dalam membina hubungan dan kerja sama dengan orang lain.

Di dalam buku yang ditulis oleh Silih Agung Wasesa yang merupakan seorang konsultan di bidang komunikasi dan ini dijabarkan tentang prinsip branding dari personal branding dan bagiamana setiap orang dapat menerapkannya dalam kehidupan masing-masing. Di era yang sekarang dimana perkembangan di segala bidang yang begitu cepat dan persaingan begitu ketat kita harus mampu terlihat berbeda dan bermakna dibandingkan orang pada umumnya. Jadi pada intinya, personal branding adalah tentang bagaimana menempatkan diri kita secara berbeda dalam pikiran target audiensi yang dalam hal ini bisa jadi masyarakat secara umum atau stakeholder tertentu.

Di dalam personal branding kita tidak melakukan manipulasi tentang diri kita karena hal itu menyesatkan dan tidak baik pada akhirnya. Melainkan kita melakukan yang namanya rekayasa reputasi yaitu melakukan rekayasa atas potensi-potensi yang sudah kita miliki, menjadi sesuatu yang baru hingga unggul dan sesuai dengan kebutuhan stakeholder atau orang yang ingin kita gapai. Ada formula yang digunakan dalam menciptakan personal branding yang melingkari satu sama lain yang disebut 5 elemen Circle-P yaitu, Competency, Connectivity, Creativity, Contribution, dan Compliance.

Competency ialah mengembangkan suatu keahlian yang kita miliki hingga menjadi suatu diferensiasi diri. Diferensiasi (beda autentik) ialah suatu kompetensi yang tidak dimiliki oleh orang lain atau orang lain tidak ada yang fokus kesana. Beda autentik haruslah memberi manfaat bagi banyak orang sehingga memberikan rasa berharap bagi orang lain terhadap kompetensi yang kita miliki. Selain itu kita harus memiliki passion untuk mengembangkan kompetensi ini sehingga mampu bertahan karena sejalan dengan tujuan hidup jangka panjang. Dan yang terpenti ngadalah ketekunan kita dalam mengembangkan kompetensi yang kita miliki.

Selanjutnya connectivity yaitu tentang bagaimana menghubungkan kompetensi yang kita miliki dengan dunia luar, baik dalam lingkungan dekat atau lingkungan yang lebih luas. Jaringan ini bisa dibangun dari mana saja, baik orang terdekat, atau orang yang baru kita kenal. Yang terpenting bukanlah tentang banyaknya publisitas tentang kita, melainkan pada banyaknya perbincangan yang bisa kita ciptakan. Sehingga berita bisa cepat menyebar baik melalui media massa, media sosial ataupun mouth to mouth.

Creativity yaitu bagaimana kita membangun kreasi agar reputasi tetap mengalir seperti sebuah cerita yang enak didengarkan. Seperti halnya produk, apabila kita tidak melakukan berbagai inovasi maka kita juga bisa ditinggalkan. Inovasi dapat dicari dari berbagai sumber termasuk dengan melihat dari sudut pandang yang berbeda. Dengan inovasi kita bisa memberikan solusi yang berbeda bagi target audiensi yang ingin kita capai shingga memberikan manfaat bagi target tersebut.

Yang terakhir yaitu contribution dan compliance ialah tentang melakukan kontrol terhadap personal branding yang kita bangun. Ini ialah alat ukur reputasi untuk melihat titik kekuatan maupun kelemahan pada reputasi kita.

Jadi kunci dari melaksanakan personal branding ialah ketekunan melatih diri dan kegigihan mencari keberuntungan. Karena personal branding tidak dapat dilakukan dengan cara instan melainkan dengan berjam-jam kerja keras dan kedisiplinan yang kuat. Dan yang terpenting juga ialah bagaimana kita menunjukkan diri yang sesungguhnya dan memberikan manfaat yang besar pada masyarakat. Menjadi diri sendiri adalah tantangan paling menyegarkan dalam personal branding karena terkait dengan passion yang diintegrasikan dengan kebutuhan target audiensi.

You May Also Like

0 comments