Buku - Orang-orang Biasa

by - April 20, 2019


“Mereka yang ingin belajar tak bisa diusir”

Saat membaca bagian depan buku ini yang dipersembahkan untuk seorang anak miskin yang cerdas yang gagal masuk fakultas kedokteran, saya mengira buku ini akan mengisahkan banyak tentang anak tersebut dan seputar perjuangannya. Namun setelah membaca dan meresapi seluruhnya, buku ini berkisah jauh tentang hal itu, namun mencakup tentang manusia dan kehidupan ini. Tentang perjuangan hidup dan bagaimana tingkah polah manusia dalam dunia ini.

Setiap novel karya “Andrea Hirata” selalu indah dan memiliki pesan mendalam bagi setiap pembacanya, begitu pula dengan “Orang-orang Biasa” ini. Di sini menceritakan tentang sepuluh sekawan yang berteman sejak SD namun memiliki nasib yang kurang beruntung. Sejak kecil mereka selalu hidup di garis kemiskinan dan mesti berjuang susah payah untuk melanjutkan hidup. Ada yang semasa tua bekerja sebagai pedagang kaki lima, supir, penjual buku, guru honorer, buruh di pelabuhan, dan lainnya. Namun, mereka memiliki hati yang tulus untuk membantu sesama dan mereka jujur dalam menjalankan pekerjaannya.

Dikisahkan juga tentang inspektur polisi bersama sersannya yang menjaga keamanan Kota Belantik dengan sangat tegas. Melalui pengisahan yang klasik, di ceritakan mereka sebagai sosok polisi yang tidak bisa di suap bagaimanapun caranya, serta memiliki etos kerja yang tinggi baik itu pagi siang dan malam. Serta ada juga beberapa orang jahat yang sudah berperilaku buruk semenjak SD hingga dewasa. Dengan kejahatan itu mereka bisa menghasilkan uang dengan cara-cara yang tidak benar, seperti memanfaatkan kekuasaan di pelabuhan dan melakukan praktik pencucian uang di toko batu mulia.

Konflik berawal saat anak dari salah seorang dari sepuluh sekawan yang bernama Aini, yang dengan berbagai usaha kerasnya berhasil menembus sekolah kedokteran. Namun karena kondisi ibunya yang sangat miskin, dia tak mampu membayar biaya sekolah tersebut. Mendengar hal itu, sembilan orang temannya ingin membantu kesulitannya tersebut dan akhirnya mereka merencanakan untuk merampok sebuah bank.

Banyak hal berlalu, akhirnya dengan kepandaian dari salah seorang temannya tersebut, mereka berhasil merampok uang miliaran dari hasil cuci uang toko batu mulia milik teman SD mereka dulu. Namun kembali lagi, karena ketulusan hati mereka, mereka tak menggunakan uang haram tersebut dan memilih untuk meminjam dari berbagai tempat. Cerita diakhiri dengan tertangkapnya para penjahat oleh inspektur polisi dengan bantuan dari orang-orang biasa ini.

Dari kisah ini, memang terkadang ada banyak hal tak adil dalam hidup ini, tentang bagaimana orang miskin semakin susah dan orang kaya semakin serakah. Namun tentu harta bukan satu-satunya hal yang penting dalam hidup ini. Kita diajarkan tentang ketulusan, kejujuran, kesederhanaan, dan semua hal baik yang ada di dunia. Karena dengan hal tersebut, waktu terkadang akan menunjukkan jalannya.

You May Also Like

0 comments