Buku - Man's Search for Meaning

by - April 11, 2019


"He who has a why to live can bear with almost any how." ~ Nietzsche

Sebuah buku tentang pencarian makna hidup ini ditulis oleh seorang dokter yang pernah mengalami masa-masa kritis saat berada di kamp pengasingan Nazi. Dalam kisahnya, Victor Frankl memanfaatkan pengalamannya selama bekerja untuk mengembangkan metode logoterapi. Di sana ia menemukan bahwa keinginan untuk menemukan makna hidup sangat penting bagi kehidupan seseorang.

Bagian pertama buku ini menceritakan pengalaman pribadi Frankl terhadap “Holocaust”. Dia menyadari bahwa sesuatu yang dia lihat dan alami di kamp pengasingan itu sangat menguras seluruh yang ada pada dirinya sehingga yang tersisa hanya penderitaan dan kehampaan. Namun dia juga menyadari bahwa walaupun di dalam penderitaan yang dalam sekalipun setiap orang masih dapat mencari makna dalam hidup.

Bagian kedua buku ini memperkenalkan tentang teori logoterapi yang ditemukan oleh Frankl. Teori ini menyatakan bahwa keinginan untuk mencari makna hidup adalah lebih fundamental bagi manusia daripada keinginan untuk kebahagiaan atau kekuasaan. Dan adalah tujuan dasar setiap manusia untuk menemukan makna dalam setiap kehidupan mereka.

Ketika ia berada di kamp pengasingan, Frankl melihat bahwa segala sesuatu dapat diambil dari manusia, baik itu kekayaan, keluarga hingga kepercayaan. Namun ada satu hal yang tidak bisa diambil yaitu keinginan seseorang untuk bersikap terhadap hidupnya. Apakah orang tersebut akan menyerah terhadap keadaan atau memilih tetap bertahan, itu semua tergantung dari orang tersebut.

Sebagian besar tahanan yang selamat dari kamp pengasingan adalah mereka yang memiliki tujuan atau makna lebih besar yang mereka perjuangkan: seperti misalnya bertemu dengan orang yang dicintai atau menyelesaikan buku yang setengah tertulis. Adanya makna hidup yang selalu dipegang teguh ini membuat orang tersebut mampu bertahan bahkan saat melihat satu-satunya ujung ialah kematian.

Makna hidup dapat dicari dari berbagai hal. Makna itu unik dan spesifik bagi setiap individu yang harus dan hanya bisa ditentukan oleh orang itu sendiri. Frankl melihat terdapat tiga sumber yang bisa dijadikan sebagai makna hidup yaitu dalam pekerjaan (melakukan sesuatu yang signifikan), dalam cinta (merawat orang lain), dan dalam keberanian selama masa-masa sulit (penderitaan). Frankl menyimpulkan dari pengalaman yang ia alami bahwa tujuan hidup, yang benar-benar membuatnya layak untuk dijalani adalah mencari makna.

You May Also Like

0 comments