Desire to be Remembered

by - April 11, 2019


Tanpa kamu sadari usiamu semakin bertambah dan dirimu semakin memudar dari dunia. Kamu berusaha melawan semua hukum semesta -bahwa suatu saat kamu akan kembali pada suatu ketiadaan - dan kamu mau hidupmu abadi, kamu ingin dirimu selalu dikenang. Namun perjalanan waktu yang terus berlalu hanya menegaskan tentang kerapuhan dirimu, tentang betapa hidupmu yang begitu singkat tak menyisakan apapun selain penyesalan dan kesedihan mendalam.

Ya kamu merasa sedih terhadap semua kenyataan dunia, bahwa suatu saat eksistensimu akan berakhir dan semua tentangmu menguap dari peradaban. Dalam perenungan kamu selalu berharap bahwa dirimu akan selalu dikenang oleh setiap jiwa yang masih berada di permukaan. Oleh orang-orang yang menyayangimu, oleh sahabat lamamu, oleh mantan kekasihmu, atau jika mungkin oleh pohon yang tumbuh di depan rumahmu. Di ujung keputusasaan kamu hanya berharap agar hidupmu bisa dikenang.

Sebuah hasrat untuk dikenang, membuat teman-temanmu membuat karya semasa masih di dunia. Ada yang melalui tulisan, membuat dirinya abadi dengan menuangkan isi pikiran ke dalam lembaran-lembaran penuh penghayatan. Tentang kehampaan hidup seseorang. Ada pula yang mengabadikannya melalui musik yang membuat orang mampu mengingatnya tiap kali mereka mendengarkan suara merdu orang itu. Ada pula yang menjadikan diri mereka kekal melalui berbagai prestasi di bidang ilmu pengetahuan atau olahraga. Nama mereka terpampang di tiap berita orang berprestasi. Atau cara lainnya yang membuat diri mereka tetap diingat oleh khalayak.

Semua kenyataan tentang orang-orang yang berusaha di dunia dengan kerja keras hanya membuatmu bertambah sedih dan pilu. Kamu merasa tidak ada yang bisa dikenang dari hidupmu kecuali kesia-siaan. Lebih parahnya lagi, kamu merasa tidak pantas untuk dikenang oleh dunia. Kamu berpikir biarlah ketiadaan menghilangkan seluruh eksistensimu hingga pada bayangan terakhir. Bahwa kamu telah sampai pada ketiadaan yang abadi.

Namun, aku tidak akan membiarkanmu menanggung semua ini. Tak perlu kamu menganggap bahwa penting untuk dikenang oleh seluruh manusia, karena aku akan selalu mengenangmu. Setiap kamu merasa kecewa terhadap dirimu, ingatlah bahwa aku selalu mempercayaimu. Ingatlah ada orang-orang yang selalu mengharapkan kehadiranmu dan mensyukuri kamu telah ada di dunia ini. Sekalipun akhirnya kamu kembali pada ketiadaan, yakinlah bahwa kamu pantas untuk dikenang.

You May Also Like

0 comments