Melankoli

by - Agustus 17, 2019



Aku begitu melankoli hari ini. Aku memandang kehidupan sebagai sesuatu yang entahlah, akupun tak mampu mendeskripsikannya. Mungkin kadar serotoninku sedang rendah, aku merasa sedikit depresi.
Kehidupan terdiri atas serangkaian kejadian baik, buruk, terdiri dari orang beraneka ragam.
Aku merasa rindu. Rindu dengan masa lalu. Rindu mengetahui semua hal dalam hidup ini. Rindu mengetahui sejarah masa lalu. Rindu dengan kebaikan.
Aku mengutuk orang-orang yang tak punya hati. Memiliki kuasa, pengetahuan, tapi tak menggunakan hati. Sesukanya menindas orang yang lemah.
Aku ingin memiliki peran. Ingin memberi sedikit perubahan dalam kehidupan. Ingin memiliki makna.
(2016)

Aku masih merasa melankoli, tidak ada ubahnya seperti hari yang lalu. Kesedihan masih bergelayut manja di antara hari-hari yang semakin hampa. Kesunyian menjadi temannya. Berdua menari-menari di atas hari yang semakin sepi. Rasa sepi adalah sahabat sejati seorang manusia.
Bukan hanya depresi, tapi rasa cemas, panik, takut, semua berkumpul jadi satu. Untung saja tidak sampai psikotik. Tekanan demi tekanan terus berdatangan membuat sakit muncul menuju permukaan.
Rasa sedih juga muncul tanpa diundang, sedih meratapi keadaan. Sementara keadaan yang selalu diratapi, tak pernah peduli. Dia terus saja berjalan mesra bersama waktu, meninggalkan mereka yang tak suka atau suka padanya. Menyisakan kenangan pahit atau ingatan manis terserah dari yang menanggungnya.
Betapa senangnya menjadi anak kecil yang belum menjadi budak ingatan. Tak ada penyesalan juga keraguan. Dunia seperti tempat bermain tak berkesudahan.
Aku sudah berhenti mengutuk orang lain. Biarlah orang lain punya dunianya sendiri, asal tidak merusak dunia orang lain. Kalau pun sampai merusak, biar saja, toh pada akhirnya semua akan lebur. Sementara aku lebih senang mengutuk diri sendiri. Diri yang tak tahu diri dan hanya mau menang sendiri. Diri yang hanya bisa bermimpi, yang lebih senang tidur di atas tikar daripada bekerja mencari gelar.
Aku sudah berhenti mencari peran atau berusaha merubah dunia. Dunia biarlah seperti apa adanya. Lebih enak menjadi penonton daripada pemeran utama. Penonton bisa menghina, melempar, atau meninggalkan jika dunia tak sesuai hatinya. Dan jika makna adalah sesuatu yang membuat manusia hidup, maka aku sudah lama mati.
(2019)

You May Also Like

2 comments

  1. numpang promo ya gan
    kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
    ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*

    BalasHapus
  2. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Link Alternatif :
    arena-domino.club
    arena-domino.vip
    100% Memuaskan ^-^

    BalasHapus