Road

by - Maret 26, 2019


Aku menikmati saat mengendarai kendaraan di jalanan, merenung tentang hal-hal yang ada di kehidupan. Berjalan pelan meresapi setiap pengalaman yang datang. Melihat orang-orang di sekitar dengan berbagai aktifitasnya masing-masing. Juga memandang alam sekitar, perumahan, sawah, gedung perkantoran, toko, gunung di kejauhan, apapun itu. Sambil terus memandang ke depan menuju tujuan hari ini.

Aku sering menyamakan saat berkendara di jalanan dengan bagaimana kita menjalani kehidupan. Jalan terdiri atas tanjakan, turunan, mendatar, belokan kanan kiri yang banyak hal yang kita temui di jalan, seperti halnya yang ada di kehidupan. terkadang tajam, jalanan rusak, mulus, macet, lancar, dan lainnya. Begitu semua lancar, atau bisa jadi sebaliknya. Kehidupan tidak pernah selalu mulus Terkadang kita harus melewati masalah yang sulit, terkadang mudah, terkadang atau tidak pernah selalu buruk, tidak pernah selalu bahagia atau selalu menyedihkan, seperti jalanan terkadang kita bisa di atas dan juga di bawah.


Di jalanan kita harus menaati peraturan dan tidak bisa berperilaku semaunya, ngebut atau mengambil haluan orang lain, karena nanti akan celaka. Begitu juga di kehidupan, kita sampai yang kita lakukan malah merugikan orang lain. Karena setiap orang punya mesti berjalan di jalur seharusnya, mengikuti setiap norma yang ada dan jangan jalurnya masing-masing.


Banyak hal lain lagi yang bisa dihubungkan antara berkendara di jalanan dan kehidupan. Seperti terkadang di jalan kita akan menemui lampu lalu lintas yang mengharuskan kita berhenti sejenak sebelum berjalan kembali. Seperti halnya dalam hidup, ada banyak tentang perjalanan yang akan kita lalui, tentang hal-hal yang belum sempat kondisi yang mengharuskan kita diam sejenak, gunakan ini untuk merenungkan lagi kembali. Seperti halnya diri kita, mesti mendapat asupan secara berkala, baik terpikirkan sebelumnya. Atau kita juga harus ingat untuk mengisi bensin atau merawat secara berkala kendaraan kita agar bisa digunakan secara maksimal apa yang ada di dalam diri. pengetahuan, fisik, hati dan jiwa. Jangan hanya terus berjalan tanpa sempat memperbaiki.


Dan yang utama, saat berjalan kita tentunya memiliki tujuan, alamat yang ingin kita capai. Begitu pula dengan hidup, apa tujuan hidup kita? Apa yang ingin kita capai? Jangan sampai kita hanya berkeliling tidak jelas di jalanan tanpa tujuan yang pasti, hingga tidak terasa kendaraan kita sudah tak bisa digunakan lagi. Dan sebelum kita sempat menyadarinya, waktu kita ternyata sudah habis.



You May Also Like

0 comments