Need to be Listened
Sepertinya di masa sekarang sulit
mencari orang atau teman yang bisa mendengar dengan baik apa yang ingin kita
ceritakan, mendengar dengan tulus dan bukannya hanya sekadar. Terkadang bahkan
kita hanya ingin didengar, tak perlu berusaha untuk bisa berkomentar atau
memberi masukan karena mendengar saja sudah cukup.
Adalah sifat dasar setiap manusia
ingin didengar dan dimengerti oleh orang lain. Kita mencari orang-orang yang
bisa diajak berbagi dalam kondisi apapun. Ada waktu dimana kita ingin membagi
setiap pengalaman yang kita miliki, entah itu dalam kondisi sedih atau bahagia.
Kita ingin bercerita tentang pencapaian yang kita raih, masalah di keluarga,
makanan yang kita suka, tempat yang ingin kita tuju, atau hal lainnya bahkan tentang
hal sepele sekalipun. Pada saat itu, kita hanya ingin agar ada yang
mendengarkan cerita kita.
Namun kenyataannya, saat kita ingin
bercerita kepada seseorang, mereka tidak mendengarkannya dengan tulus. Mereka hanya
mendengar seadanya, tanpa respon atau bahkan kontak mata. Parahnya, bahkan ada
yang malah menanggapi pembicaraan kita dengan sok tahu bahwa dia mengetahui
semua yang ingin kita bicarakan. Seolah-olah hal itu tidak begitu penting untuk
didengarkan. Ada pula yang langsung memotong pembicaraan kita, tak memberi
kesempatan untuk berbicara dan seolah hanya dia yang boleh didengarkan.
Mungkin hal ini karena menjadi
pendengar yang baik tidak pernah diajarkan entah itu di sekolah maupun di
rumah. Kita hanya dilatih untuk menjadi pembicara saja sehingga tidak tahu
bagaimana mendengar dan menghargai orang lain. Padahal sebenarnya kemampuan
mendengar sangat penting untuk dimiliki oleh semua orang. Mendengar dengan
tulus menunjukkan bahwa kita menghormati orang yang berbicara dan dengan itu
kita akan bisa belajar banyak dari orang tersebut.
Ada banyak hal penting yang sudah
dianggap kecil oleh sebagian besar orang dan salah satunya ialah pentingnya
menjadi pendengar yang baik. Mungkinkah karena kita sudah merasa tidak penting
untuk memiliki kedekatan emosional dengan orang lain? Jika begitu, maka kita
tak ubahnya seperti entitas yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Dan
kemanusiaan tak ada lagi.

0 comments