Sweeping
Pelajaran tentang hidup bisa
ditemukan dimana saja, kapan saja, dan darimana saja termasuk saat melakukan
aktifitas sehari-hari. Salah satunya yaitu ku amati pada saat sedang menyapu.
Setiap hari biasanya aku menyapu dari dalam, halaman hingga depan rumah. Seolah
sampah tidak ada habisnya selalu datang setiap hari dan apabila satu hari saja
tidak membersihkan maka sampah tersebuh akan menumpuk dan mengganggu
pemandangan. Sampah akan selalu ada setiap hari seperti halnya hasil
metabolisme yang kita keluarkan, begiitu pula menyapu adalah menjadi suatu
keharusan.
Menyapu adalah pekerjaan seumur
hidup. Seperti sebuah nyanyian yang terkenal di Bali yang terjemahannya kurang
lebih seperti ini: jangan menganggap diri paling bisa, teruslah menyapu, setiap
hari akan muncul sampah, walau sampahnya hilang debunya masih terlihat banyak,
jangan merasa paling pintar karena masih perlu tetap banyak belajar. Jadi
kehidupan itu seperti menyapu, setiap hari membersihkan sampah diartikan
sebagai terus belajar dan mengasah kemampuan. Kadang kita merasa sudah bersih
dari sampah, namun ternyata masih banyak debu dibaliknya. Begitu juga terkadang
saat merasa sudah paling bisa namun masih banyak yang tidak kita ketahui.
Tentang menyapu, ada hal lain
yang aku renungkan juga yaitu aku terkadang terlalu sering hanya membersihka di
luar rumah sedang yang di dalam sekadarnya saja. Aku hanya ingin rumah terlihat
bersih di mata tetangga yang lewat, dimata orang lain. Sedang, aku yang tinggal
di dalamnya tidak apa jika di dalam rumah berantakan. Begitu pula dalam hidup,
kadang kita lebih mementingkan apa yang di lihat oleh orang lain. Kita hanya
ingin mereka melihat kita baiknya saja dari luar, sedang belum tentu dengan apa
yang ada di dalam. Jadi selagi kita sibuk untuk telihat baik di mata orang
lain, mulailah untuk lebih melakukan sesuatu bagi diri sendiri.
Sementara sore ini aku masih
terus melanjutkan menyapu. Memandangi tumpukan sampah berserakan karena hujan
deras tadi siang. Menyapu sedikit-demi sedikit sambil kurangi mengeluh. “Ah menyapu
adalah pekerjaan seumur hidup”, begitu pikirku.
0 comments