Anxietas
Dadaku
berdebar-bedar, keringat dingin keluar dari seluruh tubuhku, perasaanku sungguh
tidak enak. Semalaman aku tidak dapat tidur karena besok akan ujian dan aku merasa
belum siap menghadapinya. Hal ini membuatku tidak dapat berpikir dengan tenang.
Semua yang ku pelajari tidak dapat masuk dalam otakku dan ini membuatku semakin
panik lagi. Ya, aku merasa cemas.
Suatu
hari aku melakukan kesalahan dan menyembunyikan kesalahan tersebut. Aku merasa
takut akan dimarahi dan muncul lagi perasaan yang sama yang membuatku tidak
nyaman. Lagi-lagi aku merasa cemas, takut sesuatu yang buruk akan terjadi
padaku. Perasaan tidak enak ini sangat menggangguku.
Kehidupan
kita ini dipenuhi dengan rasa cemas. Banyak orang di berbagai tempat mengalami
rasa cemas yang berbeda-beda yang membuat hidup terasa tidak damai. Kita tidak
dapat tenang karenanya. Secara singkatnya cemas dapat diartikan sebuah perasaan
yang muncul dari sesuatu keadaan yang tidak nyata atau belum terjadi. Beda halnya
dengan rasa takut, karena hal yang ditakutkan tersebut adalah sesuatu yang
nyata atau bisa dibayangkan.
Ada
beberapa ciri seseorang yang mengalami rasa cemas yang kita sebut sebagai trias
cemas. Yang pertama yaitu muncul perasaan cemas seperti khawatir akan nasib
buruk, merasa seperti di ujung tanduk, sulit konsentrasi, dan lainnya. Gejala
kedua yaitu ketegangan motorik seperti gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak
dapat santai, dan lainnya. Yang terakhir yaitu overaktivitas motorik, seperti
kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar-debar, pusing kepala, mulut
kering, dan lainnya. Gejala-gejala ini dapat menandakan seseorang dalam keadaan
cemas.
Kita
hidup di dalam kehidupan yang berjalan begitu cepat, sehingga terkadang kita
tidak mampu menyamai kecepatan tersebut. Hal ini membuat kita frustasi dan
cemas. Kita berada di kehidupan yang penuh dengan ketegangan, yang membuat
perasaan cemas bisa muncul kapan saja dan pada siapa saja.
Ada
anak-anak yang cemas dimarah orang tua, ada siswa yang cemas saat menjelang
ujian, ada mahasiswa baru tamat yang merasa cemas karena susah mencari
pekerjaan, ada pasangan suami istri baru yang cemas menjalani kehidupan keluarga,
ada orang tua yang cemas menghadapi kematian, ada pemimpin yang cemas tidak
dipercayai lagi oleh pengikutnya, dan banyak contoh lainnya. Rasa cemas
sesungguhnya dapat dirasakan oleh setiap orang.
Perasaan
cemas yang berkepanjangan ini sangat merugikan bagi kita. Kita tidak mampu
berpikir dengan tenang dan hidup menjadi tidak damai. Namun, untuk mengatasi
rasa cemas ini juga susah karena berasal dari dalam diri. Dan apabila kita
memelihara rasa cemas ini terus akan berujung pada gangguan jiwa yang lebih
parah nantinya.
Ada
bebrapa hal yang dapat kita lakukan terhadap rasa cemas ini. Yang pertama yaitu
mengontrolnya. Sesungguhnya semua yang keluar berasal dari pikiran kita. Apabila
rasa cemas itu muncul, maka kendalikanlah agar pikiran tetap tenang. Tarik nafas
panjang dan yakinlah semua hal buruk pasti akan berlalu. Berpikir positif
membuat kita mampu mengontrol rasa cemas dengan lebih baik. Yang kedua yaitu
mengantisipasi agar rasa cemas tersebut tidak muncul. Bila kita cemas akan
ujian maka persiapkan sejak dini dengan belajar, bila kita cemas akan dimarahi
maka berbuat baiklah dan akui kesalahan sendiri, dan contoh lainnya. Antisipasi
merupakan salah satu kepribadian matur yang membuat kita mudah dalam melewati
setiap masalah. Yang terakhir adalah pasrah. Kita serahkan pada yang Diatas dan
kepada alam apa yang akan terjadi dalam hidup ini.
Memang
benar kecemasan dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Namun siapa yang
mau hidup terus dalam bayang-bayang kecemasan. Adalah baik untuk berlatih
mengontrol diri dan mengantisipasi rasa cemas tersebut. Dengan mengatasi
kecemasan maka datang kedamaian.
0 comments