Never Ending Story

by - September 02, 2016

Bayangkan kita menjadi seorang pemain dalam film kita sendiri. Kita adalah pemeran utama dalam film kita dan kita membuat skenarionya sendiri. Cerita berjalan secara spontan, mengikuti jalannya waktu dan entah kita tak tahu kapan akan berakhir.

Cerita kehidupan kita terus berjalan sepanjang waktu. Mengikuti berapa lama umur kita segitulah panjangnya cerita kita. Tidak seperti film yang kita tonton, cerita ini tidak bisa dimundurkan atau dimajukan, dipercepat atau dihentikan. Dia terus berjalan tanpa henti, bahkan tidak sempat untuk membenahi yang sudah berlalu.

Di dalam cerita ini kita bertemu orang lain dengan cerita kehidupan mereka masing-masing. Kita mungkin menjadi pemeran utama, tapi bagi orang lain kita mungkin menjadi pemeran sampingannya. Kita tidak dapat memaksakan kita lah yang terbaik, melainkan sentuhlah banyak cerita lainnya dan ambil peran untuk membantu mereka.

Sama seperti film dengan skenarionya, kehidupan kita juga memiliki jalan ceritanya. Walau banyak hal terduga yang sering tiba-tiba terjadi dalam kehidupan, namun kita tentu membuat garis besarnya. Kita berpikir tentang tujuan hidup kita, impian dan target yang ingin kita capai. Mulai dari bersekolah, bekerja, menjalin keluarga, hingga akhirnya tamat nanti. Kehidupan kita sudah dibuat skenarionya.

Namun, terkadang banyak hal yang membuat cerita kita jauh dari skenario yang diharapkan, banyak faktor luar yang membuat kita melenceng dari tujuan. Tapi begitulah kehidupan, kita harus bisa menerima hal baik dan buruk yang terdapat di dalamnya. Kita tidak bisa hanya mengharapkan kebaikan saja, karena hal buruk dan baik adalah satu paket.

Setelah menyadari cerita penuh dengan sesuatu yang tak terkendali, kita memang harus membiarkannya seperti itu. Seorang pemain film profesional harus bisa menikmati perannya. Begitulah kita, nikmatilah peran kita dan kehidupan ini. Apapun yang terjadi dan bagaimanapun keadaan itu kita harus bisa menikmatinya sebagai bagian dari cerita kehidupan kita.

Ada yang bilang jalan cerita seseorang sudah ditentukan sejak awal. Terserah bagaimana kalian tapi aku tidak terlalu percaya padanya. Kita memiliki kekuatan untuk merubah atau mengusahakan sesuatu dalam hidup ini. dengan usaha dan kerja keras apapun dapat terwujud. Begitulah cara kita untuk mempertahankan semangat hidup dan meneruskan jalan cerita kita.

Tidak jarang ada yang berhenti di tengah jalan, memutuskan untuk mengakhiri ceritanya sebelum waktunya. Ya mereka terlalu takut atau berat untuk terus melangkah. Atau orang-orang yang lanjut berperan namun hatinya tidak berada di sana. Apapun itu, jalan cerita tetaplah berjalan dan itulah yang kita tulis dalam cerita kita.

Sebuah film bisa berakhir. Ada film romantis tentang kehidupan dua pasangan, ceritanya berakhir sampai mereka hidup bahagia, atau cerita lainnya yang memiliki akhir. Namun cerita kita tak bisa berakhir. Kadang saat kita sampai di satu titik yang sangat membahagiakan, kita ingin tetap berada di titik tersebut, namun tidak bisa. Kehidupan berjalan dan bahkan kita bisa terlempar tiba-tiba.

Kadang kita merasa sangat terjatuh dalam kesedihan, kita merasa kehidupan ini sudah berakhir, namun tidak lah seperti itu. Kita masih bisa bangkit dan melanjutkan kehidupan. Cerita kita tidak pernah benar-benar berakhir sampai kita tiada. Bahkan, siapa yang tau apa yang terjadi saat kita mati? Mungkin saja masih ada petualangan lain disana dan cerita kita tidak pernah berakhir.


Tentu saja, saat seseorang mati ceritanya bahkan masih belum berakhir. Masih ada orang-orang yang bercerita tentangnya, tentang hal yang dia lakukan semasa hidup. Begitulah kita dan cerita tentang kita dikenang. Namun persoalannya, apakah yang ingin dikenang dari kehidupan kita? Itulah yang sedang kita perbuat sekarang.

You May Also Like

0 comments