Bayangkan kita menjadi seorang pemain
dalam film kita sendiri. Kita adalah pemeran utama dalam film kita dan kita
membuat skenarionya sendiri. Cerita berjalan secara spontan, mengikuti jalannya
waktu dan entah kita tak tahu kapan akan berakhir.
Cerita kehidupan kita terus
berjalan sepanjang waktu. Mengikuti berapa lama umur kita segitulah panjangnya
cerita kita. Tidak seperti film yang kita tonton, cerita ini tidak bisa
dimundurkan atau dimajukan, dipercepat atau dihentikan. Dia terus berjalan
tanpa henti, bahkan tidak sempat untuk membenahi yang sudah berlalu.
Di dalam cerita ini kita bertemu
orang lain dengan cerita kehidupan mereka masing-masing. Kita mungkin menjadi
pemeran utama, tapi bagi orang lain kita mungkin menjadi pemeran sampingannya. Kita
tidak dapat memaksakan kita lah yang terbaik, melainkan sentuhlah banyak cerita
lainnya dan ambil peran untuk membantu mereka.
Sama seperti film dengan
skenarionya, kehidupan kita juga memiliki jalan ceritanya. Walau banyak hal
terduga yang sering tiba-tiba terjadi dalam kehidupan, namun kita tentu membuat
garis besarnya. Kita berpikir tentang tujuan hidup kita, impian dan target yang
ingin kita capai. Mulai dari bersekolah, bekerja, menjalin keluarga, hingga
akhirnya tamat nanti. Kehidupan kita sudah dibuat skenarionya.
Namun, terkadang banyak hal yang
membuat cerita kita jauh dari skenario yang diharapkan, banyak faktor luar yang
membuat kita melenceng dari tujuan. Tapi begitulah kehidupan, kita harus bisa
menerima hal baik dan buruk yang terdapat di dalamnya. Kita tidak bisa hanya
mengharapkan kebaikan saja, karena hal buruk dan baik adalah satu paket.
Setelah menyadari cerita penuh
dengan sesuatu yang tak terkendali, kita memang harus membiarkannya seperti
itu. Seorang pemain film profesional harus bisa menikmati perannya. Begitulah
kita, nikmatilah peran kita dan kehidupan ini. Apapun yang terjadi dan
bagaimanapun keadaan itu kita harus bisa menikmatinya sebagai bagian dari
cerita kehidupan kita.
Ada yang bilang jalan cerita
seseorang sudah ditentukan sejak awal. Terserah bagaimana kalian tapi aku tidak
terlalu percaya padanya. Kita memiliki kekuatan untuk merubah atau mengusahakan
sesuatu dalam hidup ini. dengan usaha dan kerja keras apapun dapat terwujud.
Begitulah cara kita untuk mempertahankan semangat hidup dan meneruskan jalan
cerita kita.
Tidak jarang ada yang berhenti di
tengah jalan, memutuskan untuk mengakhiri ceritanya sebelum waktunya. Ya mereka
terlalu takut atau berat untuk terus melangkah. Atau orang-orang yang lanjut
berperan namun hatinya tidak berada di sana. Apapun itu, jalan cerita tetaplah
berjalan dan itulah yang kita tulis dalam cerita kita.
Sebuah film bisa berakhir. Ada film
romantis tentang kehidupan dua pasangan, ceritanya berakhir sampai mereka hidup
bahagia, atau cerita lainnya yang memiliki akhir. Namun cerita kita tak bisa
berakhir. Kadang saat kita sampai di satu titik yang sangat membahagiakan, kita
ingin tetap berada di titik tersebut, namun tidak bisa. Kehidupan berjalan dan
bahkan kita bisa terlempar tiba-tiba.
Kadang kita merasa sangat terjatuh
dalam kesedihan, kita merasa kehidupan ini sudah berakhir, namun tidak lah
seperti itu. Kita masih bisa bangkit dan melanjutkan kehidupan. Cerita kita
tidak pernah benar-benar berakhir sampai kita tiada. Bahkan, siapa yang tau apa
yang terjadi saat kita mati? Mungkin saja masih ada petualangan lain disana dan
cerita kita tidak pernah berakhir.
Tentu saja, saat seseorang mati
ceritanya bahkan masih belum berakhir. Masih ada orang-orang yang bercerita
tentangnya, tentang hal yang dia lakukan semasa hidup. Begitulah kita dan
cerita tentang kita dikenang. Namun persoalannya, apakah yang ingin dikenang
dari kehidupan kita? Itulah yang sedang kita perbuat sekarang.