• Home
  • About
  • Contact
    • Category
    • Category
    • Category
  • Shop
  • Advertise
facebook twitter instagram pinterest bloglovin Email

Wirga Wirgunatha

Carpe Diem

Adalah sifat dasar manusia yaitu memiliki keinginan tidak terbatas. Kita menginginkan harta yang berlimpah, pekerjaan yang hebat, kekuasaan atau seorang pasangan. Akan selalu ada keinginan baru lagi saat sebuah keinginan telah terpenuhi.

Perkembangan peradaban manusia berawal dari keinginan-keinginan. Ada yang membawa ke arah positif dan ada pula yang negatif. Keinginan guru membuat murid-muridnya menjadi sukses, keinginan ilmuan membuat teknologi semakin maju, keinginan dokter membuat wabah penyakit semakin berkurang.

Tidak sedikit pula keinginan yang membawa ke arah kehancuran, raja tamak yang menginginkan kekuasaan malah menimbulkan banyak peperangan, orang yang menginginkan harta menggunakan segala cara seperti mencuri, keinginan akan kebahagiaan malah membuat sebaliknya.

Keinginan membawa kita, atau memberi kita energi untuk mencapai sesuatu. Keinginan adalah ciptaan kita dan jangan sampai kita yang terkontrol oleh keinginan tersebut. Kita hidup dengan siklus keinginan-keinginan tersebut. Selalu ada keinginan-keinginan baru yang membuat kita tidak puas terhadap diri sendiri dan kehidupan ini.

Satu-satunya cara untuk menghilangkan keinginan tersebut adalah mencapai keinginan itu. Saat kita sudah mencapai keinginan, tentuk kita tidak lagi terjerat olehnya. Kita akan bebas hingga muncul lagi keinginan yang lain. Namun tentu ada cara lainnya.

Salah satu pemikiran Sang Buddha yaitu “semua penderitaan berawal dari keinginan”. Keinginan dapat kita hentikan dengan mendapat keinginan itu atau berhenti menginginkannya. Seandainya kita berhenti menginginkan segala hal yang indah dan meyenangkan, andai kita tidak senantiasa dahaga terhadap kebahagiaan, pengakuan, kekuasaan, maka kita tidak akan begitu sedih saat keinginan itu tidak tercapai.

Orang yang sama sekali tidak menginginkan apapun lagi, tidak akan pernah merasa sedih atau marah. Kita harus bisa melepaskan keinginan itu maka penderitaan juga akan lenyap.

Aku masih kurang begitu paham dengan konsep ini. Tapi yang pasti, kita tidak boleh dikendalikan oleh keinginan kita, melainkan sebaliknya. Kita harus bisa menginginkan apa saja yang mau kita inginkan. Atau malah melepas keinginan tersebut.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Hidup terdiri atas serangkaian kejadian baik buruk yang terjadi seiring berjalannya waktu. Ada kala kita merasa sangat bahagia dengan kehidupan, punya keluarga yang akur, pekerjaan yang sukses, dan pengalaman yang indah. Kehidupan seperti masa-masa yang selalu diinginkan.

Namun kehidupan bisa berganti dengan cepatnya. Tiba-tiba kehidupan menghantam kita sampai ke dasar yang paling dalam. Kita terpuruk, murung dan begitu sedihnya. Orang-orang yang kita cintai pergi, perusahaan bangkrut, bencana alam, dan lainnya.

Kehidupan tidak terlepas dari setiap masalah yang ada di dalamnya. Duka lara selalu ada menggantikan suka cita. Tentu kita pernah merasa begitu terpuruk dan ingin rasanya enyah dari hidup ini. Kita berpikir tentang masihkah kita layak melanjutkan kehidupan atau apakah gunanya kita hidup lagi.

Orang yang berani mengakhiri hidupnya adalah hebat, tapi orang yang berani melanjutkan kehidupannya jauh lebih hebat lagi. Masalah akan selalu ada, yang perlu dilakukan ialah menerima masalah itu sebagai bagian dari lika-liku kehidupan ini.

Saat merasa terpuruk, ada baiknya kita mengasingkan diri sejenak dari kehidupan. Hanya sendiri. Dengan sendiri kita bisa mendengarkan suara hati, melihat dengan baik setiap detail kehidupan. Hanya dari dalam dirilah kita bisa menyadari tentang nafas kehidupan ini.

Banyak tokoh yang melihat dirinya justru pada saat sendiri. Saat itu muncul sinar yang keluar dari dasar diri yang menerangi kehidupan dalam gelap. Dan selalu ada kompas abadi yang menunjukan jalan yang benar saat kita bisa mendengarkan suara hati.

Ada sesuatu hal sama yang dimiliki oleh semua manusia dalam memandunya menjalani kehidupan, ialah hati nurani. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebaikan, hanya bagaimana kita bisa mendengarkan dan merasakan suara-suara yang keluar dari dalam tersebut. Dengan sendiri suara-suara itu akan lebih jelas terdengar.


Ada orang yang merasa jauh lebih tenang saat sendiri. Kesendirian adalah teman sejati seorang manusia. Yang perlu kita lakukan ialah duduk tenang, pejamkan mata, dan dengarkan suara nafas. Kita merasa hidup dan tidak lagi sendiri.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Apakah esensi dari eksistensi?

Ada sesuatu yang sama yang membuat burung dapat terbang, ikan dapat berenang, pohon dapat tumbuh, sapi dapat menyusui, ayam dapat bertelur, manusia dapat berpikir, dan berbagai aktifitas entitas lainnya.

Ada sesuatu yang membuat kita hidup. Suatu hal yang terdapat di seluruh unsur kehidupan; manusia, hewan, tumbuhan, lautan, gunung, bahkan semesta.

Ada sesuatu yang sangat jauh tak berhingga, atau sangat dekat di dalam kita.
Kita semua sama, berasal dari tempat yang sama dan kembali ke tempat yang sama.
Saat hening aku berpikir, apakah esensi dari eksistensi?
Share
Tweet
Pin
Share
1 comments
Kita hidup di masa dimana waktu sangat berharga. Waktu adalah uang. Jika kita menyia-nyiakan waktu maka kerugianlah yang kita dapat. Setiap orang berlomba-lomba agar dapat memanfaatkan waktu semaksimal mungkin.
Hidup serasa sangat terdesak oleh waktu. Hidup dengan penuh tekanan, waktu yang terbatas tak mampu menampung keinginan yang tidak terbatas.
Setiap saat kita mengkhawatirkan waktu, apakah waktu sudah dipakai dengan maksimal atau belum. Dan terkadang kita mengorbankan hal lain agar waktu kita tergunakan dengan maksimal. Yang menyedihkan, muncul perasaan menyesal saat waktu tak tergunakan sebagaimana mestinya.
Memang benar waktu tidak bisa diulang. Waktu terus berjalan. Waktu berlaku adil, sama bagi orang yang kaya, miskin, baik, jahat, perempuan, laki-laki. Siapa pengendali waktu dialah pengendali kehidupan.
Benarkah demikian?
Di kehidupan yang penuh tekanan akan waktu ini, terkadang kita malah tidak benar-benar hidup. Kita terlalu terbawa sehingga tidak benar-benar menikmati setiap detik kehidupan. Semuanya seperti semu.
Renungkanlah semua ini, apakah pernah kita merasakan waktu yang kita lalui? Apakah kita menikmati kehidupan ini?
Waktu memang berharga, tapi yang lebih penting adalah bagaimana menikmatinya. Biarlah waktu sebagaimana adanya dan berdamailah dengannya. Waktu dan kehidupan tidak dapat dipisahkan jadi tak usah dihiraukan.

Nikmati setiap waktu yang ada, sadari kita bernapas setiap saat. Nikmati waktu dan kita akan merasa hidup setiap saat.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Cermin adalah alat yang berguna dalam kehidupan kita. Kita melihat gambaran diri secara fisik di cermin. Apakah kita cantik, menarik, tampan, semua bisa dilihat melauinya.

Refleksi. Cermin menggunakan kemampuannya untuk memantulkan benda atau cahaya untuk bisa menunjukkan gambaran benda tersebut. Apabila kita tersenyum, gambaran diri di cermin akan tersenyum juga.

Begitu pula dengan kehidupan. Life is like a mirror, when you smile to it, life will back smile to you. Jika kita menjalani kehidupan dengan positif, suka cita, maka kehidupan akan memberikan kebahagiaan sebagai balasannya.

Jalanilah hidup seperti bagaimana kita memandangi cermin kehidupan. Cermin yang begitu besar dan luas dan kita hanyalah salah satu makhluk kecil di dalamnya.

Aku sering melihat diriku di depan cermin, terlalu sering hingga terkadang sampai tidak terlihat dengan jelas. Begitulah kita, terlalu sering melihat kehidupan, terhanyut dalam hidup dan melupakan siapa kita. Kita tidak bisa lagi memandang kehidupan dengan jelas karena cermin yang kita gunakan tidak terawat.

Seringkali kita bercermin, setiap hari hingga cermin itu kotor, penuh debu dan menyamarkan bayangan kita. Seakan melihat diri dengan suram, tanpa kehidupan. Saat terus menggunakannya, tanpa sadar kita menjadi semakin suram, berhari-hari bahkan tahun tanpa perbaikan.

Seberapa sering kita membersihkan cermin kita? Pernahkah terpikir bahwa sedikit membersihkan cermin akan membuat semuanya terlihat jelas. Ini seperti membersihkan kehidupan dari segala debu, kekotoran, sehingga ia bisa menunjukkan wujud aslinya.

Ibarat kehidupan, yang perlu dilakukan hanya sedikit membersihkannya, menghilangkan kegelapan yang menyelimutinya, lalu tersenyumlah dan senyum itu  akan terlihat lebih jelas. Cobalah tenangkan diri sejenak, bersihkan cermin dan lihat bagaimana perbedaannya.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

Saya Wirga Wirgunatha, hanya seorang manusia yang ingin membagikan pemikiran melalui sebuah tulisan. Memiliki ketertarikan terhadap alam dan kehidupan.

Follow Me

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • pinterest
  • youtube

recent posts

Blog Archive

  • September 2019 (2)
  • Agustus 2019 (9)
  • Mei 2019 (4)
  • April 2019 (15)
  • Maret 2019 (28)
  • Februari 2019 (3)
  • Januari 2019 (3)
  • November 2018 (6)
  • Agustus 2018 (1)
  • Juli 2018 (1)
  • Mei 2017 (1)
  • Januari 2017 (2)
  • Desember 2016 (5)
  • November 2016 (4)
  • Oktober 2016 (2)
  • September 2016 (1)
  • Agustus 2016 (5)
  • Juli 2016 (5)
  • Januari 2016 (1)
Diberdayakan oleh Blogger.

Label Cloud

  • Artikel
  • Buku
  • Cerpen
  • Coretan
  • Puisi

Popular Posts

  • Cinta dan Sampah Plastik
    Hari ini aku baru saja mendengarkan ceramah yang menggebu-gebu dari seorang aktivis kampus. Di kampusku sedang ada ada acara bertajuk ...
  • Puisi - Aku Mencari
    Aku mencari kedamaian dari kumpulan kata Cerita sebagai pelipur derita Pada kutipan Pada sajak Pada pusi Namun tak juga ku...
  • Dengarkanlah - Reza A.A. Wattimena
    Secangkir teh. Seorang Zen Master menerima kunjungan dari profesor. Ia ingin belajar tentang Zen. Zen Master menawarkan teh dengan sop...
  • Cerpen - Siklus Waktu
    Aku adalah anak perempuan semata wayang. Hal tersebut membuat kedua orang tuaku membesarkanku dengan penuh kasih sayang. Waktu berlalu, ...
  • Pria Bali
    Saat itu aku sedang mendengar keluhan seorang bapak yang mungkin usianya menginjak enam puluhan tahun itu. Dari catatan kesehatannya dia...

Quotes

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates