Adalah sifat dasar manusia yaitu memiliki keinginan tidak terbatas. Kita menginginkan harta yang berlimpah, pekerjaan yang
hebat, kekuasaan atau seorang pasangan. Akan selalu ada keinginan baru lagi
saat sebuah keinginan telah terpenuhi.
Perkembangan peradaban manusia berawal dari
keinginan-keinginan. Ada yang membawa ke arah positif dan ada pula yang negatif.
Keinginan guru membuat murid-muridnya menjadi sukses, keinginan ilmuan membuat
teknologi semakin maju, keinginan dokter membuat wabah penyakit semakin
berkurang.
Tidak sedikit pula keinginan yang membawa ke arah kehancuran,
raja tamak yang menginginkan kekuasaan malah menimbulkan banyak peperangan,
orang yang menginginkan harta menggunakan segala cara seperti mencuri, keinginan akan kebahagiaan malah membuat sebaliknya.
Keinginan membawa kita, atau memberi kita energi untuk
mencapai sesuatu. Keinginan adalah ciptaan kita dan jangan sampai kita yang
terkontrol oleh keinginan tersebut. Kita hidup dengan siklus
keinginan-keinginan tersebut. Selalu ada keinginan-keinginan baru yang membuat
kita tidak puas terhadap diri sendiri dan kehidupan ini.
Satu-satunya cara untuk menghilangkan keinginan tersebut
adalah mencapai keinginan itu. Saat kita sudah mencapai keinginan, tentuk kita
tidak lagi terjerat olehnya. Kita akan bebas hingga muncul lagi keinginan yang
lain. Namun tentu ada cara lainnya.
Salah satu pemikiran Sang Buddha yaitu “semua penderitaan
berawal dari keinginan”. Keinginan dapat kita hentikan dengan mendapat
keinginan itu atau berhenti menginginkannya. Seandainya kita berhenti
menginginkan segala hal yang indah dan meyenangkan, andai kita tidak senantiasa
dahaga terhadap kebahagiaan, pengakuan, kekuasaan, maka kita tidak akan begitu
sedih saat keinginan itu tidak tercapai.
Orang yang sama sekali tidak menginginkan apapun lagi, tidak
akan pernah merasa sedih atau marah. Kita harus bisa melepaskan keinginan itu
maka penderitaan juga akan lenyap.
Aku masih kurang begitu paham dengan konsep ini. Tapi yang
pasti, kita tidak boleh dikendalikan oleh keinginan kita, melainkan sebaliknya. Kita
harus bisa menginginkan apa saja yang mau kita inginkan. Atau malah melepas
keinginan tersebut.