Mind
Sejak dulu kita percaya
bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat pikiran
yang kuat "Mens sana in corpore sano", sehingga kita diminta untuk
menjaga kesehatan tubuh baik dengan olahraga teratur atau mengkonsumsi makanan
yang sehat. Namun belakangan ini aku sering berpikir sebaliknya, di dalam pikiran yang sehat mungkin terdapat tubuh yang kuat.
Karena mungkin saja kondisi tubuh yang tidak sehat
atau penyakit fisik yang kita alami sekarang ini disebabkan juga oleh apa yang ada di
pikiran kita.
Pada kehidupan sekarang,
permasalahan datang dengan silih berganti baik di bidang ekonomi, pekerjaan,
keluarga, sosial, dan aspek kehidupan lainnya. Apabila tidak mampu mengatasinya
dengan baik dapat muncul kondisi pikiran
yang tidak stabil seperti depresi, cemas, panik dan lain sebagainya. Dan hal
ini apabila terjadi secara berkepanjangan aku pikir bisa memberikan dampak yang
serius pada tubuh kita.
Misalkan seorang nenek yang tinggal seorang diri merasa
sering sakit-sakitan mungkin saja bukan karena kondisi tubuh yang melemah
melainkan karena kesedihan yang ia alami setelah ditinggalkan sendiri oleh
anak-anaknya. Atau seorang anak yang daya tahan tubuhnya buruk dan mudah
terserang sakit mungkin karena dia sering merasa cemas setelah setiap kali bersekolah
dia dirundung oleh teman-temannya. Dan banyak lagi contoh lainnya yang bisa
kita temukan dalam kehidupan sehari-hari yang mungkin sumbernya ada di pikiran
kita. Pikiran yang positif tidak hanya berpengaruh terhadap lingkungan kita
namun mungkin saja juga berpengaruh terhadap apa yang ada di dalam diri kita.
Hal ini sesuai dengan yang
disampaikan oleh David R. Hamilton PhD, seorang ahli di bidang kimia, dimana dia menyampaikan
bahwa banyak bukti yang menunjukkan pikiran berdampak pada
tubuh. Pikiran kita
memengaruhi tubuh kita
saat ini, selama 24 jam sehari, 365 hari setahun. Seringkali kita hanya tidak
memperhatikan.
Misalkan saat kita memikirkan
seseorang yang menyebabkan kita
stres maka kita
akan menghasilkan zat kimia stres di otak dan
juga meningkatkan kadar kortisol dan adrenalin dalam aliran darah yang menyebabkan peningkatan
aliran darah ke otot-otot utama kita.
Jika kita terus
berpikir seperti ini secara
konsisten, maka ada kemungkinan kita menghasilkan lebih banyak radikal bebas dan zat kimia yang menyebabkan inflamasi
dalam aliran darah.
Atau saat kita sedang memikirkan seseorang yang kita cintai dan sayangi, maka kita
akan menghasilkan zat kimia cinta di otak kita, yang melibatkan hormon dopamin, serotonin, morfin dan heroin natural di otak,
yang dikenal sebagai opioid endogen, dan hormon cinta, oksitosin. Oksitosin juga akan diproduksi di seluruh tubuh dan dengan
cepat melebarkan arteri serta
menurunkan tekanan darah kita. Hormon ini disebut juga hormon 'pelindung jantung'. Hormon ini juga berperan penting dalam
proses persalinan. Dengan berpikir
positif secara konsisten, kadar oksitosin yang meningkat akan
menetralisir radikal bebas dan inflamasi
pada pembuluh darah kita.
Jadi agar kita pahami bahwa kesehatan kita ini semua berhubungan dengan hal-hal yang ada di pikiran kita. Pikiran kita bukanlah sekadar instrumen impoten yang hanya menginterpretasikan dunia, tempat pikiran kita, niat, harapan, dan impian saja. Kita dapat menganggap pikiran kita sebagai kekuatan, karena itu benar-benar membawa efek ke seluruh tubuh kita.
Demikianlah ternyata sesuai
dengan apapun
yang ada di pikiran kita mampu mempengaruhi kesehatan fisik kita. Jadi dengan
berpikir atau memiliki jiwa yang positif mampu menghindari kita dari berbagai
penyakit di kemudian hari pula.

0 comments