New Year
Aku merasa begitu melankoli malam ini. Duduk di antara
teman-teman melihat orang silih ganti berdatangan meminta bantuan tak peduli di
tengah malam yang penuh penantian. Ragaku disini tapi pikiranku jauh melayang. Membayangkan
tahun-tahun yang telah terlewati, membawa kenangan hingga akhirnya aku berada
pada detik ini, saat ini. Tentang eksistensiku sebagai manusia yang mencari
makna. Di sekitarku ramai tapi aku merasa sepi, jauh di dalam aku seperti
merindukan sesuatu. Entahlah aku tak tahu apa itu.
Banyak orang melewati pergantian tahun dengan berbagai
cara masing-masing. Ada yang berkumpul bersama keluarga, teman atau orang lain
yang mereka cinta. Terjaga semalaman menikmati kembang api, makan bersama atau
hanya sekadar bercerita. Menghayal tentang mimpi-mimpi yang ingin dicapai di
tahun mendatang, resolusi begitu orang menyebutnya. Ada yang bercita menikah,
membangun keluarga, membeli rumah atau mobil baru, atau ingin segera terlepas
dari kesedihan yang lalu. Sementara aku, melewati malam di tempat yang remang
dan dingin ini, bersama kesedihan tanpa etiologi ini.
Aku terkadang miris melihat orang-orang yang merasa
begitu harus meluapkan semuanya di malam ini seperti dengan mabuk-mabukan,
joged di jalanan hingga pagi menjelang. Seolah hari ini memang harus dinikmati
dengan cara begitu. Maksudku kenapa mereka begitu merayakannya? Apa karena kita
berhasil melewati tahun yang sudah lalu? Toh kalau kita hanya diam saja tahun
tetap akan berganti. Tak ada yang bisa menghentikan kuasa waktu. Jadi tak perlu
terlalu berlebihan begitu.
Ah aku kembali merasa skeptis terhadap orang-orang. Sementara
aku disini merasa tidak mengetahui apa yang benar-benar ingin aku lakukan. Tahun
terus berganti hingga detik ini, berbagai resolusi dan mimpi terus terpatri
dalam tulisan. Ada yang terwujud ada yang hanya sekadar peringatan. Setelah semua
itu lalu apa? Aku bahkan tak tau apa yang benar aku inginkan. Aku ragu dengan
semua yang ingin ku capai itu.
Belakangan ini aku lebih banyak diam. Membiarkan diriku
terbawa dalam hari-hari yang tak kunjung datang. Tentang diriku yang lebih
berani memandang dunia. Tentang aku yang memiliki cita-cita, bahwa aku ingin memiliki
hidup yang bermakna.
Selamat datang hari yang baru.
0 comments